Tak Punya Cukup Banyak Waktu

Waktu! Bisa jadi penting, bisa juga nggak…

Bagi sebagian orang, mungkin waktu tidaklah begitu penting. Sehingga mereka masih bisa melakukan berbagai hal lain, tanpa memperhatikan apa yang sebetulnya menjadi prioritas utama. Misalnya saja, ketika membuat janji, ia mudah mengingkari. Kemudian saat orang lain membutuhkan, ia justru menghindar. Bahkan ketika orang lain, sudah menyempatkan waktu untuknya, ia malah menyepelekan.

Entah apa yang membuatnya demikian, pastilah setiap orang memiliki karakternya masing-masing. Seringkali saya temui dalam berbagai kesempatan, tidak hanya lewat teman, tetangga, tetapi juga lingkungan sekitar. Dimana beberapa kejadian membuat saya sedikit heran, dan menggeleng kepala.

Ada satu kejadian, yang menunjukkan bahwa diantara kawan baik maupun teman lama. Ternyata masih bisa mendapati konflik, lantaran waktu. Saat itu aku sedang berbincang dengan salah seorang kawan.

Dengan muka masam, dan cemberut, ia berkata, “Aku sebel banget sama dia!”

“Loh kenapa?” selidikku penasaran.

“Udah tau, waktu untuk ketemu cuma sebentar! Setahun sekali! Ehh… dianya malah sok sibuk!” ketusnya nampak kesal.

“Sok sibuk gimana?”

“Ya, dari kemarin diajakin ketemu susah banget. Alasan inilah, itulah! Padahal dia tau, kalau aku nggak bisa lama-lama disini!”

“Sudah coba dihubungi?” tanyaku lagi memastikan.

“Udah! Tapi nggak tau nih, dari tadi belum dijawab juga.” Aku hanya terdiam mendengar kekesalannya. “Kamu tau nggak, aku tuh udah nyempetin waktu. Bela-belain datang buat dia, tapi dianya malah kayak gini!” imbuhnya menggerutu.

Bisa terlihat dari raut mukanya yang cemberut, dan kekesalannya. Ia sedikit kecewa, lantaran teman yang ditunggunya tak kunjung datang menemuinya. Jangankan datang, memberi kabar saja tidak. Sementara dipenuhi rasa cemas dan panik, ia harus segera kembali ke tempat tinggalnya di luar kota.

Ya begitulah, kalau berbicara soal waktu. Meski tak banyak orang mau mengerti akan waktu yang diberikan orang lain untuknya. Namun bagi sebagian orang, sebenarnya waktu sangatlah penting.

Hanya demi teman baiknya, seorang kawan bisa saja meninggalkan hal lainnya. Meninggalkan pekerjaan, kegiatan, membatalkan janji, juga meninggalkan rumah. Untuk menyempatkan waktu datang dan menemui sahabat baiknya. Tanpa berpikir kalau risiko yang harus ditanggung mungkin saja lebih besar.

Tapi apa yang terjadi? Justru sebaliknya, bagi sebagian kawan yang lain, malah tak menganggapnya penting. Dapat terlihat ia lebih mengutamakan aktivitasnya yang lain, ketimbang menyempatkan waktu. Untuk orang yang sudah berusaha menyempatkan waktu buatnya.

Padahal dibalik keputusan seseorang berusaha menyempatkan waktu, pastilah ia meninggalkan beberapa waktu berharga lainnya. Seperti membatalkan janji, mengubah semua jadwal pertemuan, dan meninggalkan pekerjaannya.

Namun apa hendak dikata, jika yang dihadapi adalah seseorang yang tak mampu memahami betapa berharganya waktu orang lain. Begitulah aku menangkap satu makna dari “Tak Punya Cukup Banyak Waktu.”


Ya, meskipun sebenarnya orang tersebut memiliki waktu untuk sekedar datang nemenui kawan baiknya, maupun orang yang sudah menyempatkan diri untuknya. Akan tetapi ia memilih menghindar, dan mengutamakan yang lainnya. Karena ia memang tak punya cukup banyak waktu, untuk mengerti dan paham akan waktu berharga orang lain.