Cantik, Tak Melulu Soal Fisik!

Siapa yang tak mau dibilang cantik? Tentu semua wanita ingin disebut cantik.

Cantik, satu kata yang kerap jadi momok menakutkan. Mengapa demikian? Sebab untuk memperoleh sebutan “cantik” para perempuan tak segan melakukan berbagai banyak cara. Mereka berlomba-lomba agar bisa tampil indah dan menawan dimata orang lain, terutama lelaki.

Bagi seorang wanita, pujian tersebut memanglah penting. Tidak bisa dipungkiri, rerata perempuan ingin mendapat ungkapan cantik. Begitu pula saya, yang harus berkutat dengan diri sendiri. Hingga kata itupun melekat pada saya.

Ada seorang teman, yang membuat saya keheranan setiap kali melihatnya. Entah karena alasan apa, dia selalu berusaha tampil sebaik mungkin. Mulai dari mengenakan make up, untuk memoles wajahnya. Kemudian melakukan perawatan secara rutin. Bahkan tak luput menggunakan berbagai macam produk kecantikan, guna melengkapi riasannya.

Ketika saya tanya, kenapa? Apa pentingnya?

Ia pun lantas menjawab, “Tentu sangat penting, kita ini wanita. Sudah semestinya memperhatikan penampilan. Dengan begitu orang lain akan mengakui, kalau kita cantik.”

Saya baru mengerti, betapa pentingnya pujian cantik baginya. Namun rasa penasaran saya, masih belum terjawab. Mengapa begitu amat berharganya kata itu bagi mereka. Sedangkan selama ini, saya justru tak pernah memikirkannya sama sekali.

Saya terus mencari tau, tidak hanya darinya saja. Melainkan beberapa kawan lainnya, yang juga mencoba untuk tampil sebaik mungkin dengan gaya fashionnya. Betapa mengejutkannya, saat mendapati jawaban mereka.

“Cantik? Pentinglah! Kalau kita cantik, cowok akan menyukai kita,” sahutnya nampak antusias.

Saya yang awalnya tak menghiraukan hal ini, akhirnya ikut berpikir. Ternyata, bila dipikirkan lagi. Memang, sebagai seorang wanita pastilah ingin dibilang cantik. Meski mencoba mengingkari, tapi dalam hati kecil tersimpan hasrat tersebut.

Akan tetapi, perlu ditelaah lagi. Mengapa?

Karena pujian datang dari orang lain. Sehingga semua bergantung bagaimana orang tersebut melihatnya. Sampai kemudian ungkapan cantik, keluar lewat bibirnya.

Saya pernah mencoba menanyai beberapa kawan lelaki. Lagi-lagi saya dikejutkan dengan jawaban mereka. Ada yang bilang cantik itu karena parasnya, ada juga cantik itu lantaran memiliki hati yang baik. Lalu tutur katanya yang lembut, sikapnya yang ramah, juga tindakannya yang mengagumkan.

Melihat hal itu, menurut saya, cantik bukanlah perkara apakah seseorang pandai berias, atau berpenampilan menarik, seperti memperhatikan fashion style. Tapi tergantung bagaimana perspektif orang memandangnya. Apakah fisiknya, kepribadiannya, sikapnya, maupun tindakannya.

Jadi ya begitulah, cantik itu relatif. Secara fisik, saya sendiri mungkin tidak terlalu memiliki paras yang cantik. Namun teman-teman sering mengatakan pada saya, “Kamu itu cantik ya? Selain manis, kamu juga menarik!” Seperti itulah mereka menyebut saya cantik.

Hahaha… So, memperoleh pujian cantik. Tergantung bagaimana orang lain melihat diri kita.